Teknik Sipil UNTAR Kembali Menggelar ICCIM 2025, Dorong Infrastruktur Berkelanjutan dan Tangguh

Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Tarumanagara (UNTAR) kembali menggelar The Fourth International Conference of Construction, Infrastructure and Materials (ICCIM) 2025 di Auditorium Gedung M Lantai 8, Universitas Tarumanagara. Konferensi internasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini mengusung tema “Advancing Technology in Civil Engineering Towards Sustainable and Resilient Infrastructure”, menghadirkan empat pembicara dari berbagai negara untuk membahas perkembangan teknologi teknik sipil dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Konferensi yang dihadiri oleh akademisi, peneliti, tenaga ahli, dan praktisi dari dalam dan luar negeri ini menjadi wadah strategis untuk bertukar gagasan tentang masa depan pembangunan infrastruktur di Indonesia dan dunia.

Penyelenggaraan ICCIM 2025 berangkat dari kesadaran bahwa pembangunan berkelanjutan tidak lagi dapat dipandang dari satu dimensi saja. Pembangunan modern harus mempertimbangkan aspek sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan. Dalam konteks ini, para pemangku kepentingan seperti akademisi, peneliti, tenaga ahli, dan pembuat kebijakan dituntut untuk siap menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan guna memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi mendatang.

Konferensi tahun ini menghadirkan empat pembicara internasional. Louis Ge dari National Taiwan University (Taiwan), Gustavo A.M. de Almeida dari University of Southampton (Inggris), Hyunjin Ju dari Hankkyoung National University (Korea Selatan), dan Andy Prabowo Pho dari Universitas Tarumanagara (Indonesia) berbagi perspektif dan penelitian terkini mereka. Kehadiran para pakar ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pandangan komprehensif tentang arah pengembangan teknik sipil global.

ICCIM 2025 mengangkat enam kajian utama yang menjadi fokus pembahasan, yakni rekayasa struktur dan material, geoteknik dan ilmu kebumian, sistem transportasi berkelanjutan, manajemen konstruksi hijau, rekayasa keairan dan lingkungan, serta infrastruktur ramah energi. Keenam bidang kajian ini dipilih karena menjadi pilar penting dalam mewujudkan infrastruktur yang tidak hanya modern, tetapi juga berkelanjutan dan tangguh menghadapi tantangan masa depan.

Melalui konferensi ini, Prodi. Sarjana Teknik Sipil UNTAR berupaya menampung berbagai ide, masukan, saran, dan bentuk pemikiran inovatif untuk mendukung kemajuan pembangunan di Indonesia secara holistik. Peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa perguruan tinggi, dan praktisi bidang teknik sipil dari Indonesia maupun mancanegara diharapkan dapat berkontribusi dalam merumuskan solusi pembangunan infrastruktur yang lebih baik, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat serta kelestarian lingkungan.

 

(Narasi: Celine Gracia Christano)

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

24

Mei

Hari Raya Waisak

25

Mei

Wisuda ke-83 Untar

27-29

Mei

Rapat Kerja Untar 2024

1

Juni

Hari Lahir Pancasila

31

Juli

Batas Akhir Pendaftaran Mahasiswa Baru